Ada pepatah bilang bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya, maksud dari kata pepatah tersebut adalah sebuah bangsa yang bisa menghargai apa yang telah dilakukan oleh para pahlawannya dahulu pada masa imperialisme. Dimana kitadiharapkan agar dapat merasakan penderitaan para pejuang kemerdekaan dahulu untuk melawan penjajahan dan merebut kemerdekaan. Tapi mungkin apa yang telah disampaikan oleh pepatah yang bilang bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya, tidak berlaku pada dewasa ini. Karena jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban memberikan semua jiwa dan raganya untuk membangun citra bangsa Indonesia yang lebih baik dan berkedaulatan, tidak lagi mendapatkan apresiasi dari para birokrat atauadikuasa saat ini tapi malah sebaliknya merusak citra bangsa ini yang dibangun dengan keringat darah oleh para pejuang kemerdekaan . Sedangkan Jasa-jasa pahlawan saja tidak dihargai apalagi rakyatnya yang tidak mempunyai kewenangan ataupun kekuasaan di Negeri ini. kata-kata yang mungkin paling tepat untuk mengganti kata pepatah tersebut adalah (pemimpin) bangsa yang besar adalah(pemimpin) bangsa yang menghargai rakyatnya.
Mengapa ? Dan apa penyebabnya ? mungkin inilah pertanyaan yang muncul dalam diri kita. Perlu kita ketahui bahwa bangsa Indonesia ini bisa menjadi besar dan disegani oleh bangsa lain, apabila para pemimpin bangsa menghargai rakyatnya yang tidak mempunyai power atau kekuasaan apapun. Jika rakyatnya dihargai oleh para pemimpin negeri ini, tentu saja segala tindak kejahatan berkerah putih dan berdasi tidak akan terjadi, seperti halnya korupsi yang sudah mendarah daging dan membudidaya di negeri ini. Tidak hanya korupsi yang membudidaya di negeri ini tetapi juga praktik mafia hukum yang semakin gencar menegakkan tiang-tiang diskriminasi di negeri ini. Banyaknya pengangguran, semakin tingginya angka kemiskinan, semakin tingginya daftar penderitaan rakyat miskin yang tidak bisa berobat karena buruknya birokrasi saat ini., banyaknya anak jalanan yang terlantar dan tak berpendidikan. Semua itu merupakan bukti dari tidak adanya rasa apresiasi dari para pemimpin bangsa saat ini terhadap rakyatnya.
0 komentar:
Posting Komentar